Selasa, 30 Juni 2009

Tahun ini, acara akhirus sanah di MI Miftahul Huda Tanggel Winong Pati beda dari yang kemarin-kemarin. Jika pada tahun-tahun yang lalu acara akhirus sanah sanah kental dengan suasana ceremonial dan seperti serah terima lulusan kepada wali murid, maka untuk tahun ini hal tersebut sudah tidak dimunculkan lagi. Acara akhirus sanah tahun ini lebih mengambil bentuk pemberian penghargaan kepada siswa-siswinya.
Adapun bentuk pengargaan yang diberikan juga mengambil bentuk yang lain dari umumnya. Jika pada umumnya siswa yang mendapat penghargaan adalah siswa yang berprestasi maka tahun ini penghargaan diberikan lebih atas dasar kepribadian. Dengan kata lain siswa yang beritelegensi pas-pasan dan berkemampuan sedang, memungkinkan akan mendapat penghargaan ini pula.
Adapun kategori yang diambil meliputi 6 kategori, yaitu kategori siswa paling sopan, kategori siswa paling aktif, kategori siswa paling rapi, kategori siswa paling rajin, kategori siswa paling kreatif dan kategori siswa berprestasi.

Pemilihan nominasi dari setiap kategori tersebut dipilih berdasarkan musyawarah Dewan Guru dengan memperhatikan keseharian para siswa secara keseluruhan. Dari setiap kategori dipilih 3 nominasi, yang kemudian dari ketiga nominasi tersebut baru dipilih satu pemenang kategori.
Seperti layaknya award di TV, maka penyerahan penghargaan ini juga dlaksanakan dengan model pembacaan nominasi dari setiap kategori berikut pemenangnya. Adapun pembaca nominasinya adalah dari para siswa itu sendiri. Namun untuk penyerahan penghargaan diberikan oleh Bapak Ibu Guru dan perangkat Desa.
Disamping pembacaan nominasi, ditampilkan juga pentas dari para siswa. Pentas yang ditampilkan meliputi menyanyikan lagu anak-anak, lagu bertema keagamaan, pembacaan puisi dan teater anak. Kesemua pentas tersebut ditampilkan setiap selesai pembacaan nominasi dan pemberian penghargaan pemenang kategori.
Penghargaan yang diberikan sebenarnya sangatlah sederhana sekali. Penghargaan tersebut diserupakan semacam piala yang dibuat dari limbah kaca yang sudah tidak terpakai. Dari limbah kaca tersebut diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai piala yang dibuat oleh Bapak Guru sendiri.
Akhirus sanah tahun ini pada dasarnya ditujukan pada para wali murid supaya lebih memperhatikan anak-anaknya. Bukan hanya sekedar dicukupi untuk jajannya saja tapi juga menyangkut kerapian berpakaiannya maupun kepribadiannya. Dan nampaknya respon dari wali murid juga menunjukkan kepuasan. Mereka cukup senang melihat anaknya berani tampil diatas panggung meskipun hanya terbuat dari meja yang dijajar.
Dari pengalaman ini kami berencana akan membuat acara yang serupa namun dengan suasana yang lebih ramai lagi. Jika acara akhirus sanah tahun ini hanya 1 jam selesai maka untuk mendatang mungkin bisa lebih lama lagi dan dilengkapi dengan dokumentasi yang memadai. Sayang sekali dokumentasi tahun ini tidak terjangkau oleh biaya ... nasib ........ nasib.