Minggu, 13 September 2009

Pada dasarnya "penggunaan hasil evaluasi" yang diperoleh adalah bergantung pada tujuan yang hendak dicapai dalam mengadakan evaluasi itu sendiri. Atau bergantung pada jenis-jenis tes yang dilakukan. Beberapa contoh penggunaan hasil tes antara lain:
a. Menentukan naik tidaknya atau lulus tidaknya seorang siswa. Hal ini kita dasarkan pada interpretasi kita terhadap taraf kesiapan siswa tersebut, Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes sumatif. Penentuan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut dipadukan dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelum.
b. Mengadakan diagnosa atau remedial. Dari hasil tes yang telah kita lakukan kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, maka langkah berikutnya adalah mencari sebab-sebab kelemahan tersebut, kemudian melakukan remedial (penyembuhan). Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes diagnostik.



c. Perlu tidaknya suatu pelajaran diulang kembali atau tidak. Hal ini kita dasarkan pada interpretasi terhadap prestasi kelompok. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes formatif.
d. Membangkitkan motif siswa. Ketika hasil tes ditunjukkan, biasanya siswa berminat sekali untuk mengetahuinya, guru dapat memanfaatkan minat yang besar tersebut untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih giat. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes formatif.
e. Memberikan laporan kepada orang tua. Dengan tujuan agar dia memiliki gambaran oyektif tentang perkembangan anaknya, untuk kemudian menyikapinya. Dalam penggunaan ini, tes yang dimaksud adalah tes sumatif. Pemberian laporan ini dilakukan setelah hasil tes tersebut dipadukan dengan hasil tes-tes formatif atau sub sumatif sebelumnya.