Senin, 21 Desember 2009

Tampaknya krisis yang digemborkan melanda Indonesia ternyata tidak berdampak pada pembangunan di arus masyarakat pedesaan. Nyatanya masih banyak aja para warga masyarakat yang sibuk membangun rumah mereka. Ya tidak heran jika kemarin kami kelabakan gara-gara tidak kebagian tukang batu, ya jadinya proses mulai pembangunan kami mengalami sedikit keterlambatan.
Ditambah lagi medan yang sulit dilalui jika hujan memperparah keadaan. Bayangkan saja ketika turun hujan, jalan masuk ke lokasi rehab sangat sulit dilewati oleh mobil matrial. Hal ini dikarnakan jalan masuk kami masih berupa tanah yang dikeraskan. Jadi wajar saja jika hujan turun mobil matrial tidak masuk ke lokasi, jadi ya harus sabar nunggu jalan mengeras lebih dulu.
Untungnya, asal satu hari saja tidak hujan dan cuaca panas, kondisi tanah sudah mengeras. Jadi sudah bisa dilalui oleh mobil matrial. Jadi ternyata 2 faktor penghambat inilah yang menjadi faktor utama penyebab keterlambatan proses memulai rehab. Disamping 2 faktor tersebut, kondisi tanah yang akan direhab adalah merupakan bekas bangunan kuno sehingga struktur tanahnya cukup keras juga cukup memberatkan dalam penggalian pondasi. Maklumlah semuanya kan dikerjakan secara tradisional dan manual tangan.
Jadi mungkin bisa jadi proses penyelesaian rehab kami tidak mampu selesai dalam bulan desember ini. Tapi yang terpenting kan semua dana bantuan sudah terserap semua dan sudah terbelanjakan dalam bentuk matrial maupun untuk bon upah para pekerja. Jadi ya secara administrasi ya memang sudah selesai kan, cuman kerjanya belum mungkin.