Selasa, 19 Mei 2009

Akhir-akhir ini di kecamatan kami, kec. Winong Kab. Pati Prop. Jawa Tengah kedatangan tamu-tamu yang aneh dengan membawa kabar yang menggiurkan. Mereka datang dengan membawa informasi bahwa madrasah yang dikunjungi akan mendapat bantuan dengan nominal cukup untuk rehab 1 ruang kelas. Persyaratan relatif mudah hanya cukup menyetorkan nomor rekening kemudian tinggal menunggu informasi selanjutnya.
Tentu saja kabar seperti ini masih menggiurkan untuk lingkungan madrasah di kecamatan kami sebab kondisi bangunan ruang kelas kami masih relatif sangat kurang. Oleh sebab itu banyak juga dari kami yang hampir mengikuti informasi tersebut. Bahkan dari ketua KKMI kami sendiri dengan notabene orang yang cerdas dan berpengaruh di lingkungan Departemen Agama Kabupaten Pati juga hampir saja tergiur tawaran tersebut. Untung saja beliau segera melakukan konfirmasi dengan teman yang ada Depag Pusat sehingga beliau bisa tahu bahwa informasi tersebut ternyata adalah kedok penipuan.

Berdasar pengalaman tersebut, beliau kemudian menegaskan di lingkungan madrasah supaya teman-teman di lingkungan madrasah untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi informasi-informasi bantuan. Adapun modus yang digunakan adalah dengan membuat panggilan via telepon ke kepala madrasah. Dalam pembicaraan via telepon tersebut para penipu tersebut mengaku sebagai ajudan ataupun personil Kanwil Depag. Mereka menyampaikan bahwa madrasah yang dikelola akan mendapat bantuan sekian puluh juta. Oleh sebab itu kepala madrasah diharapkan segera menghubungi Ketua Kanwil.
Pada proses selanjutnya akan ada panggilan via telepon kembali yang dalam pengakuannya dari ketua kanwil yang menegaskan bahwa madrasah akan mendapat bantuan yang perlu mendapat persetujuan dari madrasah.
Tahap selanjutnya juga melalui via telepon lagi dengan menyebutkan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi madrasah untuk pencairan bantuan. Antara lain : nomor rekening dan uang muka untuk pelicin. Nah disinilah harusnya sudah dapat dikenali bahwa hal tesebut adalah penipuan. Tidak mungkin ada keluar bantuan tanpa ada SK resmi dari instansi yang berwenang.
Namun, ternyata usaha penipuan ini tidak berhenti cukup sampai disini. Pada modus operasi selanjutnya, oknum datang ke madrasah dengan membawa surat resmi dengan stempel dan tanda tangan asli. Padahal kesemuanya tersebut adalah palsu belaka.
Atas dasar tersebutlah kami menghimbau kepada teman-teman di lingkungan madrasah supaya jangan mudah percaya jika ada informasi tentang bantuan jika tidak ada surat resmi dari instansi terkait dan dapat dipertanggung jawabkan.