Selasa, 31 Maret 2009

Situ Gintung, Teguran ataukah Pelajaran
Musibah Situ Gintung yang terjadi pada tanggal 27 Maret kemarin memang mengakibatkan kerusakan yang hebat. Bukan hanya dari segi matriil saja bahkan ratusan nyawa juga melayang. Ratusan bangunan luluh lantah diterjang aliran air dari jebolnya tanggul Situ Gintung.
Beraneka tanggapan dan komentar pun mulai bermunculan. Mulai komentar secara mistis maupun yang bernuansa logis. Wajar saja, bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kental dengan dunia mistis. Oleh sebab itu setiap terjadi suatu peristiwa selalu dikaitkan dengan masalah mistis.
Bagi orang yang berfaham agamis, mereka menganggap kejadian Situ Gintung adalah teguran dari Tuhan atas kelalaian manusia. Sementara yang berfaham nuansa magis beranggapan kejadian tersebut dikarenakan kemarahan penunggu Situ Gintung. Beda lagi bagi orang-orang yang berfikiran logis mereka mengatakan, ya sudah sewajarnya bangunan yang dibuat oleh tangan manusia jika tidak dirawat dengan baik ya tentu saja akan rusak. Lalu manakah yang benar ?



Ketiganya mengandung kebanaran semua. Ya demikianlah perbuatan Tuhan, selalu dapat dianalisa dan dihubungkan dari berbagai segi. Jadi mengenai siapa yang salah dan apa penyebabnya saya kira tidak perlu lagi diperdebatkan untuk saling tuding. Marilah kita ambil hikmah dari peristiwa Situ Gintung ini, mengenai hal tersebut pelajaran ataukah teguran sudah barang tentu harus dilihat dulu siapa yang mendapat musibah tersebut.
Bagi orang yang beriman, mungkin hal tersebut bisa dikatakan sebagai pelajaran. Sebab dengan adanya kejadian tersebut akan membuat semakin kuatnya keimanan mereka. Berbeda bagi orang yang tidak beriman, mungkin hal tersebut lebih tepat dikatakan peringatan atau teguran. Sebab jika dikatakan sebagai pelajaran, ah mana mungkin mereka mau mengambil pelajaran. Bagi orang yang tidak beriman, apapun bukti yang ditunjukkan pada mereka tidak akan membuat hati mereka berubah. Hal ini dikarenakan hati mereka telah tertutup oleh karat dan telah membantu. Seumpama saja mayat-mayat yang telah mati tersebut dibangkitkan dan menceritakan apa yang terjadi di alam kubur toh mereka tidak akan percaya dan tidak akan mau berubah.
Bagi saya mungkin hal tersebut lebih baik, sebab dengan demikian jumlah penghuni bumi akan lebih berkurang dan kesempatan kerja akan lebih sedikit terbuka. Mengapa demikian ? Ya tentu saja bangunan-bangunan yang rusak tersebut kan butuh dibangun kembali to, nah jadi kan ada lowongan kerja lagi he .. he …